Jumat, 03 Desember 2010

ARAB VS CHINA!

Konon ada sepasang sahabat, yang satu adalah orang China dan yang satu lagi adalah orang Arab. Mereka berdua sedang kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah mereka berfikir siang dan malam, mereka sepakat untuk membuka pelayanan kesehatan. Maka si orang China menjadi sinshe, dan si orang Arab menjadi tabib.
-
Setelah satu minggu praktek, si Tabib tetap sepi pasien, namun si Sinshe mulai kebanjiran pasien. Kemudian si Tabib berfikir untuk melawan si Sinshe.
Maka si Tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: “Jika Tidak Sembuh, Maka Uang Anda Akan Kembali Tiga Kali Lipat!”
-
Taktik tersebut ternyata manjur, pasien lalu berdatangan ke si Tabib. Dan kini giliran si Sinshe yang mencari akal (berfikir). “Haiyaaa’, lumayan kalo owe purak-purak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha…” (baca dengan logat China, ya!).
-
Lalu dia mendatangi si Tabib sambil berpura-pura sakit.
Si Sinshe: “Haiyaaa’, tolong owe. Owe punya sakit mati rasa. Owe tidak bisa lagi rasain rasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa’…”
Si Tabib: “Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan.”
Lalu si tabib memanggil asistennya.
Si Tabib: “Hasaaannnn, cafat ente bawa kesini obat nomor 14.”
Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14, dan oleh si Tabib diberikan kepada si Sinshe. Dan si Sinshe langsung menguyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.
Si Sinshe: “Haiyaaa’, ini bukan obat lhaaa, tapi ini tahi ayam.”
Si Tabib: “Anta betul. Itu tahi ayam. Berarti anta sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi.”
-
Si Sinshe pulang dengan kesal karena kalah. Lalu dia kembali memutar otak serta berpikir bagaimana caranya untuk mengalahkan si Tabib dan sekaligus dapat uang si Tabib. Maka kali ini si Sinshe kembali pura-pura sakit lupa yang sangat kronis.
-
Si Sinshe: “Haiyaaaa’ tabib, owe sakit lupa parah sekali. Owe lupa semua peristiwa dan memori owe. Haiyaaa, tolong owe!.”
Si Tabib: “Gamfang. Ana fasti tolong anta dan anta fasti sembuh. Obat ana mujarab sekali.”
Lalu seperti biasa si Tabib memanggil si Hasan sang asisten nya.
Si Tabib: “Hasaaaaan, cafat ente bawa kemari obat nomor 14.”
Si Sinshe: “Haiyaaaa’, owe tidak mau lagi makan tahi ayaaaam!. Haiyaaaaa’… Owe tidak mau!!!”
Si Tabib: “Alhamdulillah, berarti anta sudah sembuh. Daya ingat anta ternyata sudah kembali.”
-
Dan pada akhirnya si Sinshe pulang sambil menggerutu!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar